#8 tewas
Explore tagged Tumblr posts
Text
8 Orang Tewas, 11 Luka-Luka di Gerbang Tol Ciawi, Berikut Kronologisnya:
BOGOR – Kecelakaan maut yang terjadi di gerbang Tol Ciawi 2, area Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu (5/02/2025) dinihari, menyebabkan 8 orang meninggal dunia. Kecelakaan beruntun yang melibatkan enam kendaraan tersebut juga mengakibatkan 11 orang lainnya mengalami luka-luka. Seluruh korban langsung dievakuasi ke RSUD Ciawi. Kasat Lantas Polresta Bogor Kompol Yudiono mengatakan, kecelakaan…
0 notes
Text
The Bracket!
Thank you to everyone who was interested and everyone who voted! You chose Tusayan (Sosi/Dogoszhi) and Mesa Verde to represent our black-on-whites, and Plain Smudged and Corrugated to represent our utility ware types! (I was not expecting such a plain smudged sweep - I love to see the enthusiasm!)
So, without any more ado, here is the Finalized Pottery Bracket!
There are SO many more pottery types than these 16, and every time I go to a museum or search up on my favorite Southwest pottery reference websites (New Mexico Office of Archaeology's Pottery Typology Project and Northern Arizona University's American Southwest Virtual Museum) I am reminded of just HOW many different pottery styles there are and how I want to show all of them off...
But these sixteen cover a wide range of styles, locations, and time periods, and give a good sweep of pottery history of the Southwest!
Instead of being separated into seeds, they're grouped by theme. More details on each matchup below:
Tournament 1: Northern Polychromes. Salado Polychrome (that is, Roosevelt Red Ware, Pinto/Gila/Tonto polychrome) vs. Fourmile Polychrome (and the closely associate St. Johns Polychrome). Red, white, and black pottery made in Arizona and New Mexico.
Tournament 2: Southern Polychromes. Ramos Polychrome vs. Trincheras Polychrome. Red, black, purple, and cream pottery made in Chihuahua and Sonora.
Tournament 3: Triumphant Black-on-whites. The return of Mesa Verde Black-on-white and Sosi & Dogoszhi Black-on-white, going head to head!
Tournament 4: Yellow-ish wares. Ancestral Hopi Jeddito Yellow Ware (including the dramatic Sityatki Polychrome) from the Hopi Mesas of Arizona vs. Hohokam red-on-buff types (including Sacaton Red-on-buff and Santa Cruz Red-on-buff) from southern Arizona.
Tournament 5: Return of the Utility Wares. New corrugated and new plain smudged types, still mostly from the Mogollon region both, going to single elimination!
Tournament 6: Mexican Originals. Mexican Majolica, in its distinctively popular type Talavera, the brilliantly colored pottery from the Spanish colonial period in the 1600s, is primarily associated with Puebla, Mexico, which is rather far south of our US Southwest/Mexican Northest topic area, but has for centuries been a popular throughout Spanish-influenced Mexico and the US Southwest. Mata Ortiz, meanwhile, is a modern art pottery style developed in the 1960s in Chihuahua, taking inspiration from the archaeological pottery of Paquimé (including Ramos Polychrome).
Tournament 7: Pueblo Revivals. Sikyatki Revival is the name given to the style of Hopi pottery developed by the Hopi-Tewa potter Nampeyo in the late 1800s based on archaeological pottery from excavations at Sikyatki Village; vs. San Juan Revival, a pottery movement by potters of Ohkay Owingeh Pueblo (formerly known as San Juan Pueblo) starting in the 1930s.
Tournament 8: Modern Pueblo Art. Some of my personal favorite pottery styles picked out from many, many artists working in the Southwest today, Black-on-black (matte black on polished black, or vice versa) pottery developed in the 1910s by a San Ildefonso potter, and still popular primarily in Santa Clara and San Ildefonso Pueblos, vs. Modern Acoma Pottery, a distinctive style in bold reds, whites, and blacks that is just. Gorgeous. You'll see. (I don't mean to diss modern Hopi and Zuni and Navajo and everyone else's styles by not including them, because they're also beautiful and striking, but I had to stop somewhere!)
11 notes
·
View notes
Text
Jean Sahme Nampeyo, Small Hopi bowl, pot measures 3 3/4" wide at the widest part, 1 5/8" wide at the opening, and 2 1/2" tall.
Artist #bornonthisday Jean Sahme Nampeyo (1948 – ) Sak’Honsee - Tobacco Flower Girl, Hopi/Tewa, is a daughter of Priscilla Namingha Nampeyo and the granddaughter of Rachel Namingha Nampeyo.
Her great grandmother was Annie Healing Nampeyo, whose mother was Nampeyo of Hano. Jean has seven siblings, all of whom are potters or Katsina doll carvers.
Jean Sahme #Nampeyo signature
In addition to her native name Sak'Honsee (Tobacco Flower Girl) signs with a corn plant and a fish. In the corn plant stalk represents the Hopi Pueblo Corn Clan of which Jean is a member. The four leaves represent her two children and her two grandchildren whom Jean mentored. Jean started potting 1965 but is no longer producing pottery. Her work can be found in various galleries, private collections, museums, colleges and universities in the United States and around the world. In 2014 Jean became an Arizona Living Treasure. source: www.adobegallery.com/artist/Jean_Sahme_Nampeyo88098978
photo 2 & 3 http://pueblopottery.net/Jean-Sahme-Hopi-Pottery.htm
"Jean Sahme continues the Nampeyo family tradition of using ancient #Sikyatki designs in her pottery. But, she has moved her pottery forward by adding modern designs as well. Perhaps, what strikes an observer first is how perfectly balanced her pottery is painted."
4. Pot with Snake, ca. 1987, fired clay with clay slip, 5 x 11 5⁄8 in. (12.7 x 29.5 cm) diam., Smithsonian American Art Museum, Gift of Chuck and Jan Rosenak and museum purchase made possible by R.C.Johnson, 1997.124.172
#JeanSahmeNampeyo #artherstory #artbywomen #womensart #palianshow #hopi #hopipottery #native #nativeart #nativecraft #nativeAmerican
6 notes
·
View notes
Text
Ambil atau Lepas (Eps 1)
[5 Februari 2023]
“Dini hari ini telah terjadi gempa bumi besar yang melanda Turki tenggara, dekat perbatasan Suriah. Lebih dari 2.000 orang dilaporkan telah tewas dan ribuan lainnya terluka”
Suara penyiar televisi nasional itu menggaung di sebuah ruangan dengan ornamen gaya Jawa modern. Ditatapnya televisi tersebut oleh wanita paruh baya dengan busana abaya hitam lengkap dengan tudung warna tanah motif anggrek yang memberikan nuansa elegan. Wanita itu tak lain adalah Marlina, seorang ibu dan juga entrepreneur fashion muslim. Sudah lama menjadi seorang single parent sejak 8 tahun yang lalu setelah suaminya mengalami kecelakaan akibat perjalanan dinas.
“Innalilahi wa innailaihirojiun. Kasihan sekali Ya Allah” rapal doa Marlina
“Indira, coba buat event galang dana lewat penjualan hijab yang kemarin kita launching. Coba laporkan kepada tim marketing sebagai leadernya untuk mempromosikan event ini. Kita harus segera turun tangan” ucap Marlina kepada personal asisten Hijabi yang saat ini sedang duduk diatas sofa hijau berhadapan dengan Marlina
“Baik Bu” jawab Indira lekas menghubungi pihak yang dituju
Tak lama kemudian muncullah notifikasi panggilan dari anak sulungnya
“Assalamualaikum wr wb. Mama sedang apa? Sepertinya Lusa Azka akan pulang kerumah” Sapa suara diujung handphone Marlina
“Waalaikumsalam wr wb. Mama sedang istirahat di rumah bersama Indira, kebetulan ada barang yang perlu diambil dirumah. Mama baru saja ikut tasyakuran mitra Mama di Solo. Tumben kamu pulang mendadak begini, ada apa?”
“Ada barang yang perlu Azka ambil di rumah Ma. InshaAllah Azka akan terbang ke Turki membantu bencana yang ada disana Ma. Mama sudah melihat beritanya bukan?”
“Tentu sudah, ini Mama sedang akan melakukan penghimpunan dana untuk membantu korban yang ada disana. Apakah kamu yakin dengan konsekuensi disana? Ada berapa banyak yang ditugaskan kesana? Apakah aman untuk kamu?” tanya Marlina khawatir
“Keren Ma, gercep banget emang mamaku ini. InshaAllah ada beberapa tim dari Indonesia Ma. Mama tidak usah khawatir, Azka sudah prepare dari sejak lama bukan? Ini adalah suatu kesempatan langka dan sebuah kehormatan buat Azka bisa ikut membantu terjun kesana. Oke Ma? Azka sudah sampai parkiran. Nanti Azka kabari lagi ya Ma. Assalamualaikum wr wb” jelasAzka
“Mama tunggu dirumah ya. Waalaikumsalam wr wb”
Telepon itu pun terputus. Namun tidak dengan rasa khawatir Marlina saat akan melepas anak sulungnya untuk bertugas bak di Medan Perang. Antara mendukung keinginan anaknya menggapai cita-citanya atau mengkhawatirkan bagaimana nasib anaknya yang akan terjadi segala kemungkinan buruk yang ada disana.
“Indira, barang yang perlu diambil sudah kamu masukkan ke mobil kan?” tanya Marlina kepada asisten pribadinya
“Sudah Bu. Sudah dimasukkan ke mobil oleh pak Basuki. Ibu sudah ingin ke butik sekarang?” tanya Indira
“Apakah Bu Siska sudah memberi kabar jika sudah akan sampai?”
“1 jam yang lalu saya dapat kabar bahwa Bu Siska take off Bu. Kira-kira butuh sekitar 1 jam lagi Bu Siska akan sampai pada tempat tujuan”
“Oke, kita makan siang dulu saja di sekitar sini saja. Tempatnya kamu yang pilih”
“Baik Bu”
Marlina sudah mempercayakan Indira terkait tempat makan maupun menu makanan. Sudah 8 tahun bersama dengannya dan sudah hafal dengan segala kebiasaan dan kesukaannya.
“BRAKKKKKKK”
Dalam perjalanan menuju tempat makan, terjadilah kecelakaan antara mobil yang di kendarai Marlina dengan bus yang secara jelas jelas melakukan pelanggaran, dan di duga sopir yang terlampau mengantuk.
[BERSAMBUNG]
2 notes
·
View notes
Link
0 notes
Text
Kecelakaan beruntun yang melibatkan 6 kendaraan terjadi di Gerbang Tol
Kecelakaan beruntun yang melibatkan 6 kendaraan terjadi di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Akibatnya, sebanyak 8 orang tewas dalam kecelakaan ini. “Jumlah korban 19 orang. luka-luka 11 orang, meninggal dunia 8 orang,” ungakp Kasat Lantas Polresta Bogor Kota Kompol Yudiono kepada wartawan, Rabu (5/2/2025). Kecelakaan terjadi pada pukul 23.35 WIB. Untuk sementara, gerbang tol Ciawi 2 arah…
0 notes
Text
76 Orang Tewas dalam Kebakaran Resort Ski, Turki Deklarasi Hari Berkabung Nasional
JAKARTA – Sebanyak 76 orang meninggal dunia akibat kebakaran di sebuah ski resort populer di Turki. Kejadian naas itu juga membuat sebanyak 51 orang luka-luka, di mana banyak orang mengunjungi tempat liburan itu saat memasuki libur musim dingin selama dua minggu di Turki. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengunjungi area kebakaran untuk mengunjungi pemakaman 8 orang dari anggota keluarga yang…
0 notes
Text
Seorang IRT di Bengkalis Tewas Dianiaya Suami
INGATLAH– Dewi Marlina (38) ditemukan tewas di rumahnya, di Desa Balai Makam, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis. Ibu rumah tangga (IRT) itu dianiaya suaminya sendiri, Rico Rikardo (37). Kapolsek Mandau, AKP Primadona mengatakan, korban diketahui sudah tidak bernyawa, Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 23.10 WIB. Korban dibawa ke Rumah Sakit Permata Hati. Kejadian itu dilaporkan keluarga…
0 notes
Text
yang menurut saksi mata warga adanya bus pariwisata menabrak pengendara di depan Batu Town Square ( Batos ) sampai di De Lobby Kota Batu, Rabu (8 Januari 2025).
Informasi yang berkembang, memang bus dengan nomor polisi DK 7942 gb yang dimiliki PT Nusa Devata Bali Holiday, tercatat sudah melewati masa berlaku uji berkala atau KIR sejak 15 Desember 2023. Lebih parah lagi, izin angkut kendaraan tersebut telah habis sejak 26 April 2020, berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan
“ Ya Ini memang fakta sementara yang kami dapatkan, dan kami masih terus mendalami kasus ini dengan melibatkan ahli,” ungkap Kombes Pol Komarudin, Dirlantas Polda Jatim, saat memberikan keterangan pers di Pos Batos, Kota Batu, Kamis ( 9 Januari 3025 )
Melihat cuplikan dari tayangan video di Group WA warga Batu nampak ada beberapa orang terlihat tergeletak di tengah jalan, saat awak media siaptv Rico mengikuti proses penyelidikan Polisi terkait musimbah ini, diperoleh informasi :
Korban Tewas:
Anis (asal Jember).
Sugianto Mumun (40 tahun).
Agus Darianto (60 tahun), warga Sidomulyo, Kota Batu.
Syafa (bayi berusia 20 bulan) asal Jember.
Korban Luka:
Mustofa Ahman (20 tahun), warga Jalan Wukir, Temas, Batu.
Muh Safiudin (30 tahun), warga Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember.
Sugiarti (60 tahun), warga Jalan MT.Hariyono, Dinoyo, Kota Malang.
Moch Bayu Jatmiko (38 tahun), warga Jalan Bunga Desember, Lowokwaru, Kota Malang.
Prasasti Nur Aulia (23 tahun), warga Jalan Sumpil, Blimbing, Kota Malang.
Tino Trisula (32 tahun), warga Sisir, Kota Batu.
Bambang Eko Pribadi (49 tahun), warga Jalam Raya Arjuno, Junggo, Kota Batu.
Rasminanto (71 tahun), warga Raya Arjuno, Junggo, Kota Batu.
Rep Rico
0 notes
Text
Speedboat Tenggelam di Perairan Pulau Manipa, 8 Orang Tewas
http://dlvr.it/TH8CJS
0 notes
Text
Marisa Putri Mahasiswi Penabrak IRT Hingga Tewas di Pekanbaru Divonsi 8 Tahun Penjara
Marisa Putri pelaku lakalantas maut di Pekanbaru pada Agustus 2024 silam yang mengakibatkan seorang IRT meninggal dunia. Pekanbaru (Riaunews.com) – Marisa Putri, gadis penabrak seorang ibu rumah tangga (IRT) divonis bersalah oleh hakim Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru. Ketua majelis Hendah Karmila memvonis gadis berusia 22 tahun itu dengan hukuman 8 tahun penjara. Marisa dinilai hakim melanggar…
0 notes
Text
Warga Kepur Tertabrak Kereta Selamat, Tangan Diamputasi
MUARA ENIM,TOPIKBERITA.CO – Diduga lalai, seorang pelajar SMP di Muara Enim yakni RF (14) warga Desa Kepur, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumsel nyaris tewas ditabrak Kereta Api Babaranjang (KA BBR). Peristiwa tersebut terjadi di perlintasan Kereta api KM 382+3 Desa Kepur, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumsel, Minggu (8/12/2024) sekitar pukul 05.30 WIB. Dalam…
0 notes
Text
Pembunuhan Sekeluarga di Kediri: 3 Orang Tewas, 1 Anak Selamat, Mobil Hilang
Kediri – Satu keluarga di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo Kecamatan Ngancar, Kediri, diduga menjadi target perampokan disertai pembunuhan. Di rumah keluarga tersebut, tiga jenazah ditemukan, Kamis (5/12). Jenazah itu adalah pasangan suami-istri bernama Agus Komarudin (38), Kristina (34) dan satu anak mereka berinisial CAW (9). Satu anak di keluarga tersebut SP (8) selamat tapi membutuhkan…
0 notes